Pertanyaan:
Dikatakan dalam Al Qur’an bahwa Allah Ta’ala menciptakan langit dan bumi selama 6 hari. Tolong jelaskan kepada kami karena setahu kami Allah cukup mengatakan ‘kun‘ (jadilah) maka sesuatu bisa langsung terjadi.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan langit dan bumi serta
apa yang ada di antara keduanya dalam 6 hari. Sebagaimana dikabarkan
oleh Allah sendiri dan Ia adalah Ash Shadiq. Ia juga Maha Kuasa menciptakan semua itu dalam sekejap mata. Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah!” maka terjadilah ia” (QS. Yasin: 82)
Namun para ulama menjelaskan bahwa tujuan Allah menciptakan semua itu
dalam 6 hari yaitu untuk mengajarkan hamba-Nya sikap tidak
tergesa-gesa. Juga untuk mengabarkan bahwa Allah-lah yang mengatur dan
segala sesuatu di alam ini dan menghubungkan semuanya. Rabb semesta alam
yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan Rabb yang Maha Kuasa atas
segala sesuatu tidak menjadikan langit dan bumi sekaligus, melainkan
dalam 6 hari. Sebagaimana juga Allah menciptakan manusia tidak
sebagaimana menciptakan makhluk yang lain. Allah menciptakan manusia
dengan susunan dan pengaturan yang paling baik. Semua itu agar hamba-Nya
belajar untuk menunggu dan belajar sikap tidak tergesa-gesa, juga untuk
mengabarkan kepada mereka bahwa perkara mereka telah diatur sedemikian
rupa dengan sempurnanya di atas ilmu yang sempurna tanpa
ketergesa-gesaan dan tanpa gangguan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan kekuasaan-Nya terhadap
segala sesuatu dan ke-Maha Tahuan-nya terhadap segala sesuatu tidak
menciptakan langit dan bumi sekaligus melainkan dalam enam hari, padahal
Ia Maha Kuasa untuk menciptakan semua itu dalam sekejap mata karena
jika Allah menginginkan sesuatu terjadi maka ia mengatakan ‘kun‘ (jadilah) maka terjadilah. Allah Ta’ala
mengatur penciptaan langit dan bumi selama beberapa hari agar hamba-Nya
memahami bagaimana seharusnya mereka bersikap, bagaimana seharusnya
mereka mengatur urusan mereka, bagaimana mereka bersabar menunggu dalam
perkara-perkara mereka tanpa tergesa-gesa hingga maslahah mereka sudah
tersusun dengan baik dan hingga perkara mereka telah tepat berada pada
jalan yang jelas dan membuat hati tenang. Dengan sikap itu tercapailah
maslahah mereka dan terhindarlah mereka dari berbagai bahaya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengisyaratkan makna ini dalam firman-Nya:
وَهُوَ الَّذِي خَلَق
السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى
الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
dan adalah Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara
kamu yang lebih baik amalnya” (QS. Huud: 7)
Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Ia menciptakan langit dan bumi dengan
cara demikian untuk menguji dan menyeleksi siapakah yang paling baik dan
paling sempurna amalnya. Maka tergesa-gesa lah orang yang tidak
mengatur urusannya, sehingga ia pun kurang sempurna dalam beramal. Allah
Ta’ala menciptakan langit dan bumi dalam enam hari untuk
menguji hamba-Nya untuk berusaha sempurna dalam beramal, dan berusaha
sebaik mungkin dalam beramal serta tidak tergesa-gesa dalam melakukannya
sehingga tidak ada cacat dalam urusan-urusan mereka. Dan Allah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, ketika itu Arsy-Nya ada di
atas air, tujuannya untuk menguji siapakah di antara kalian yang lebih
baik amalnya. Allah juga berfirman:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلً
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai
perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka
yang terbaik perbuatannya” (QS. Al Kahfi: 7)
Allah juga menciptakan segala apa yang ada di bumi berupa
pohon-pohon, tumbuhan, hewan, logan-logam dan benda-benda lainnya untuk
menguji dan menyeleksi hamba-Nya, siapakah yang paling sempurna amalnya
dalam mengeksplorasi apa yang ada di dalam bumi, mengambil manfaat serta
menggunakannya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلً
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya” (QS. Al Mulk: 2)
Dalam ayat-ayat ini serta makna yang terkandung di dalamnya menunjukkan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala
menciptakan segala sesuatu dengan pengaturan yang sedemikian rupa dan
juga rentang waktu yang tertentu untuk menguji hamba-Nya dan menyeleksi
siapa yang bisa beramal dengan sempurna. Allah tidak berkata كثر عملاً (siapa yang paling banyak amalnya) namun berkata أَحْسَنُ عَمَلً (yang paling baik amalnya). Maka yang dianggap adalah yang paling profesional, sempurna, dan baik, bukan jumlahnya.
—
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id
Artikel Muslim.Or.Id