Rabu, 15 Februari 2012

KEMATIAN BEGITU DEKAT

Assalaamu'alaikum...

Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh Ta'ala, segala nikmat telah Alloh berikan kepada kita. Nikmat sehat, nikmat kesempatan, nikmat memiliki sahabat sholeh masih dianugerahkan kepada kita. Ba'da tahmid, sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, beserta keluarga dan umatya hingga yaumul kiyamah. 

Sahabat muslim yang dirahmati Alloh, ketika tulisan ini dibuat, ane baru berada di area Masjid Al Mujahidin UNY. Dalam rintik hujan dan dinginnya suasana, ane mencoba untuk menorehkan sedikit pemikiran yang belakangan ini ane alami. Ya, ini tentang "maut" atau kematian. 

Mengapa ane ingin berbagi nasihat tentang kematian ? Tak bisa dipungkiri bahwa hari Rabu tanggal 15 Februari 2012 kemarin baru saja tetangga ane meninggal. Innalillahi wainnailaihi raji'un, sekitar pukul 05.30 WIB almarhumah meninggal dengan tenang. Hal pertama yang ane jumpai ketika menyaksikan langsung di jenazah adalah, senyum almarhumah ketika wafat. Subhanallah, ini masih ane ingat benar-benar. Ketika itu, beliau yang taat kepada Islam kembali kehadirat Alloh ta'ala insyaAlloh dengan khusnulkhatimah, aamiin :) 

Ada kisah lagi, satu hari sebelumnya tetangga almarhumah simbah ane di dusun Mangunan juga meninggal. Almarhumah juga merupakan muslimah yang taat beragama Islam dan kini telah tiada meninggalkan alam dunia ini. Nah, beberapa hari yang lalu, simbah ane (bukan kandung) juga meninggal, disusul orang tua salah satu guru SMA N 2 Yogyakarta. Subhanallah, bahkan hari ini ane sempat melintasi rumah ta'ziah di dekat pasar Sleman. Bisa disimpulkan dalam 3 hari ini ane mendapati berita lelayu 3x.
Lalu apa yang bisa diambil dari petikan di atas, sahabat ?

Ingatkah dengan ayat ini ?
>> (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

Ya, kematian begitu dekat dengan kita. Kematian pasti akan dialami oleh manusia. Tidak ada yang kekal, tidak ada yang abadi kecuali Alloh azza wa jalla.

Ketika itu ia menjerit,
Ia menangis
Ia berlari menuju kami

Kami terkejut olehnya
Ia suarakan berita yang membuat kami kaget
"Simbah ngga bisa bangun" katanya

Spontan kami berlarian
Menuju sebuah kamar
Mengetahui bahwa simbah telah tiada

Bahwa kini beliau menutup mata untuk selamanya
Air mata mengalir bak banjir
Suara tangisan saling bersahutan

Melepas kepergian simbah
Dengan dada yang masih sesak
"Innalillahi wainnailaihiraji'uun"
Semua akan kembali kepadaNya

Semoga beliau khusnul khatimah dengan senyum terakhir yang menghiasa wajahnya...
Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Alloh...
Indahnya surga semoga beliau dapatkan..

 Dan kami bisa mengambil hikmah ini...aamiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar